Khutbah Idul Fitri 1438 H: Kekuatan Fitrah Bagi Penyelamatan Pribadi, Umat, Bangsa, dan Kemanusiaan
Khutbah Idul Fitri 1438 H: Kekuatan Fitrah Bagi Penyelamatan Pribadi, Umat, Bangsa, dan Kemanusiaan
Drs. H. Almuzzammil Yusuf, M.Si
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ وَحْدَهُ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا.
أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ الْأُمَّةَ.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ وَاسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ وَاهْتَدَى بِهَدْيِهِ وَ جَاهَدَ فِي سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدَهُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كَتَابِهِ الْكَرِيْمِ وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَـائِلِيْنَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.Pagi ini di seluruh penjuru Tanah Air Indonesia bergema kalimat Takbir, Tahmid, & Tahlil. Tanda kesyukuran orang-orang beriman setelah berjuang sebulan penuh memenuhi panggilan Ilahi untuk berpuasa, membayar zakat fitrah, dan sunnah-sunnah keutamaan lainnya, sehingga kemudian menggapai derajat mulia yang Allah janjikan “La’allakum Tattaqun”. Semoga kita semua menggapai derajat ketaqwaan itu, sehingga hari ini kita benar-benar kembali kepada fitrah Islam (Idul Fitri)
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Kumandang Takbir, Tahmid, & Tahlil itu tidak saja bergema di Indonesia, tetapi bahkan di seluruh jengkal tanah dunia, di mana jengkal di sana pengikut Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang beriman dengan Al-Quran dan Sunnah Nabi.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Fitrah Islam yang telah kita gapai dengan perjuangan taqarub kepada Allah sebulan penuh ini harus terus kita jaga, bahkan kita tumbuh kembangkan dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Sehingga hidup kita secara pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bahkan dalam tatanan kemanusiaan umumnya akan menjadi semakin baik dan barakah dunia dan akhirat.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Fenomena gairah ibadah di bulan Ramadhan adalah fenomena mendunia, bukan saja saat ini, tapi juga pada umat-umat Islam terdahulu, Ramadhan bak musim semi, bunga keimanan dan ketaqwaan umat mekar harum mewangi. Atau seumpama kebugaran fisik, kebugaran iman umat rata-rata naik, membaik dan meninggi di bulan Ramadhan. Itulah rahasia mengapa Ramadhan menyimpan banyak tonggak-tonggak sejarah besar umat Islam.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Sehingga, tiga kemenangan terbesar Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sejarah beliau semua terjadi di bulan Ramadhan, yakni: Turun Wahyu di Gua Hira, kemudian Perang Badar Kubro setelah 15 tahun kenabian, Fathu Makkah setelah 21 tahun kenabian Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Setelah penaklukan Makkah ini maka berakhirlah kisah kafir Quraisy, karena kemudian setiap orang Quraisy masuk Islam. Sehingga hingga hari kiamat Makkah-Madinah akan tetap menjadi Tanah Suci Islam yang terjaga.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Bahkan bangsa Indonesia, Muslimin terbesar sedunia yang merdeka pada 17/8/1945, memproses kemerdekaan tersebut juga pada hari Jumat 9 Ramadhan 1346 H. Sehingga bulan Ramadhan bagi bangsa Indonesia bukan saja Syahrul Quran, Syahrus Siyam, tapi juga Syahrul Istiqlal, Bulan Kemerdekaan dari penjajahan asing, setelah nenek moyang kita berjuang lebih dari 350 tahun.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Coba kita bayangkan jika kita sampai dengan sekarang tidak juga memperoleh kemerdekaan, apakah kita bisa shalat Idul Fitri dari Sabang hingga Merauke seperti saat ini?
Tentulah tidak semudah seperti saat ini. Sebagaimana yang terjadi pada bangsa Palestina yang sejak tahun 1948 Israel menyatakan sebuah negara yang merdeka dengan mencaplok tanah Palestina.
Apa yang terjadi di Palestina kemudian sejak 1948 hingga kini ?
5,59 juta dari 12,70 juta penduduk Palestina terusir ke luar Palestina.
Hal yang sama juga pada muslim Rohingya yang sampai dengan sekarang hidup terjajah oleh pemerintah dan masyarakat Myanmar
Apa yang terjadi pada mereka.
Menjadi manusia-manusia pelaku terusir, tidak kurang eksodus 500 jiwa pada akhir 2014. Dua pejabat senior PBB yang terlibat menangani pengungsi di Myanmar memperkirakan lebih dari seribu kaum minoritas Muslim Rohingya tewas dalam kekerasan yang dilakukan aparat negara. Jumlah korban ini jauh lebih banyak dari yang selama ini dilaporkan pemerintah.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Bahkan lebih tragis lagi adalah apa yang telah terjadi di Andalusia, Spanyol. Peradaban Islam yang berumur 781 tahun sekarang hanya tinggal bangunan fisik nyaris tanpa ada penduduk muslim yang tersisa.
Marilah kita syukuri kemerdekaan kita yang terjadi di bulan Ramadhan tersebut sembari mendoakan pahlawan-pahlawan kita yang telah berjuang, berkorban harta dan jiwa. Semoga Allah membalas jasa-jasa mereka, Amin. Ya Rabb.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Sejarah Palestina, Rohingya dan Andalusia tadi sepatutnya menyadarkan kita semua, bahwa fitrah Islam, takwa itu tidak boleh hanya semata menjadi kemenangan pribadi; tapi harus berkembang menjadi kemenangan integral umat dan bangsa. Yakni:
Dari kemenangan ketaqwaan pribadi berkembang menjadi kemenangan keluarga-keluarga Taqwa.
Kemenangan keluarga-keluarga Taqwa itu jalin berkelindan memunculkan lingkungan-lingkungan masyarakat yang Islami, berakhlakul karimah, bersatu dan penuh persaudaraan.
Dan lingkungan masyarakat-masyarakat Islami itu kemudian mengokohkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Melahirkan Baldatun Thayibatun wa Rabbun Ghafur. Negara adil, sejahtera dalam naungan Ridho Ilahi.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Risalah Dinul Islam yang di bawa oleh Baginda Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam memang hadir untuk menyelamatkan kemanusiaan. Bahkan lebih dari itu kehadirannya untuk hewan, tumbuhan, darat, laut dan sungai terus dijaga dalam harmoni, cinta dan keadilan di bawah misi Rahmatan lil Alamin …
( 107 ) وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
( 107 ) Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Maka siapa saja orang yang mengaku muslim tapi lebih senang menggambarkan Islam dengan wajah angkara murka, kebodohan, dan keterbelakangan, maka orang tersebut telah termakan oleh fitnah musuh-musuh Islam, yang menutup mata dari dominasi sejarah keagungan Islam yang tertulis indah dalam tinta sejarah para sejarawan dunia yang masih berlaku jujur kepada Islam.
Lihatlah bagaimana Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menaklukkan Mekkah tanpa pertumpahan darah, kaum kafir Quraisy yang selama 21 tahun memerangi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sahabat beliau ampuni
“Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya: ‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!”
Pahlawan besar Islam, Shalahuddin al-Ayyubi mencontoh keteladanan Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengizinkan pulang pasukan dan warga tentara salib Eropa yang telah dikalahkannya dalam pertempuran , untuk meninggalkan tanah Palestina tanpa pertumpahan darah. Sehingga Shalahuddin al-Ayyubi menjadi tokoh Islam yang sangat dihormati oleh sejarawan barat.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Mengapa gemilang sejarah Islam itu bisa terjadi?
Karena keadilan dalam Islam bukanlah pilihan bebas untuk kaum muslimin, tapi keadilan adalah kewajiban mukminin. Tanpa keadilan, seorang muslim tidaklah akan pernah menggapai derajat ketaqwaan.
al-Maidah: 8
( 8 ) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
( 8 ) Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Dan para pemimpin yang bertakwa itu mempunyai posisi yang sangat mulia di sisi Allah. Merekah orang-orang yang doanya akan dikabulkan oleh Allah sebagaimana hadis Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang berbunyi:
ثلاثة لا ترد دعوتهم : الصائم حين يفطر ، والإمام العادل ، ودعوة المظلوم
( رواه الترمذي )
“Tiga orang yang tidak tertolak doanya; [1] orang yang berpuasa saat berbuka, [2] imam adil, [3] orang yang terzhalimi” (HR Tirmidzi)
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Simaklah juga apa yang dikatakan oleh seorang pemimpin adil dalam sejarah Islam, Umar ibn al-Khattab: “Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka Umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah”
Seekor anak kambing beliau khawatirkan apatah lagi seorang manusia di bawah kekuasaannya. Peristiwa itu terjadi pada abad ke-7 Masehi. Sedang apa gerangan sejarah manusia di Barat pada abad ke 7?
Ilmuwan Politik dan Sejarawan Barat menyatakan, masa-masa itu adalah Barat masih dikuasai dengan satu semboyan “The King Can Do No Wrong” (Raja Tidak Pernah Berbuat Salah)
Maka jika ada rakyat yang memprotes kebijakan sang raja, maka rakyat itulah yang salah dan Raja pasti benar.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Coba bandingkan pula sikap raja seperti itu dengan sengketa Pengadilan Khalifah Keempat Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘Anhu dengan seorang Yahudi. Qadi Islam Syuraih yang memutuskan perkara sengketa kepemilikan baju perang/baju besi memutuskan kemenangan sang Yahudi, mengalahkan Amirul mukminin Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘Anhu, karena Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘Anhu tidak bisa mendatangkan saksi yang mendukung gugatannya atas Yahudi.
Sang Yahudi terpesona dengan keadilan Islam dan akhirnya setelah dinyatakan menang. Maka ia menyatakan masuk Islam, mengakui dengan jujur, dan sukarela bahwa baju besi itu sebenarnya memang milik khalifah Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘Anhu.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Bahkan keadilan para pemimpin dalam sejarah besar Islam tersebut telah pernah menghadirkan satu masyarakat yang sangat makmur, sehingga yang ada hanyalah orang-orang yang membayar zakat dan tidak ada orang yang mau menerima zakat. Hal itu telah terjadi pada zaman Khalifah Islam Kelima ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz sehingga sang Khalifah memerintahkan rakyatnya untuk memperbanyak kesyukuran kepada Allah.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Dengan mengangkat nikmat kemerdekaan di awal khutbah dan mengangkat kisah keadilan, kesejahteraan dalam zaman keemasan Islam di atas, khatib ingin mengajak kita semua untuk bersama-sama menumbuhkan kesadaran untuk menghadirkan kegemilangan Islam pada hari yang fitri ini.
Sehingga sejarah umat, khususnya umat Islam Indonesia dapat melangkah ke depan dengan merawat dan menumbuhkembangkan kemenangan integral yaitu, pribadi sekaligus keluarga, masyarakat, umat dan bangsa.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Itu harus kita lakukan karena Allah. Memang menitipkan keadilan dan kesejahteraan di dunia ini peran sejarah umat Muhammad (QS 24.55)
﴿ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴾
( 55 ) Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.Janji Allah kepada orang beriman dan beramal shalih sungguh mereka akan dijadikan penguasa di dunia. Tidak sepatutnya, umat Islam meninggalkan gelanggang kepemimpinan umat dan bangsa dengan menyerahkan kepada orang-orang yang tidak paham risalah rahmatan lil ‘alamin.
Surat Quraisy pun mempertegas misi mulia umat Islam adalah untuk mewujudkan harapan semua manusia tanpa terkecuali yaitu, bebas dari rasa lapar dan bebas dari rasa takut,
Dan pada surat yang sama mengajak manusia untuk menyembah kepada Allah, memuliakan ajaran bukan menistakan agama.
(QS. Quraisy)
( 1 ) لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ( 2 ) إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ( 3 ) فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ
( 4 ) الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ
( 1 ) Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,( 2 ) (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.( 3 ) Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).( 4 ) Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.Bahkan misi sejarah umat Islam ini melekat langsung dengan sumpah waktu oleh Allah dalam
QS Wal ‘Ashri
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
( 1 ) Demi masa. ( 2 ) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, ( 3 ) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasihati supaya menetapi kesabaran.Pesan Wal ‘Ashri mengharuskan kita berjuang dengan modal iman dan amal shalih, serta persatuan muslimin dalam membela kebenaran dengan keteguhan/ kesabaran. Itulah jalan satu-satunya yang tersedia untuk kita bisa menjadi manusia beruntung bukan orang yang merugi (al khusr) dalam kehidupan dunia dan akhirat kelak.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Jamaah Shalat Idul Fitri yang dimuliakan oleh Allah. Semoga menjadi jelas bagi kita, bahwa visi misi agama Islam bukanlah hanya untuk menyelamatkan pribadi kita masing-masing saja. Tapi untuk misi penyelamatan kemanusiaan dan bahkan alam semesta.
Oleh karena itu dalam konteks perkembangan dan penyelamatan reformasi Indonesia , umat Islam harus terlibat aktif.
Bahkan Konstitusi kita hasil buah dari reformasi jelas sekali memanggil peran umat suci umat beragama, khususnya 85% umat Islam, untuk menghadirkan anak-anak bangsa, generasi muda ke depan, mereka yang beriman bertakwa, berakhlak mulia dan unggul dalam kecerdasannya. Bacalah pasal 31 ayat 3 , atau kita sebut saja GERAKAN KONSTITUSI 313 , untuk mengingatkan kita kepada heroisme dan kemenangan Aksi Bela Islam 212.
Bunyi pasalnya 313 adalah:
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”
Kesuksesan Amanat Konstitusi 313 adalah esensi kesuksesan Reformasi, sekaligus esensi dari visi misi Dinul Islam.
Mari umat Islam singsingkan lengan baju, kumandangkan takbir Idul Fitri sembari mengenang Takbir Bung Tomo dalam mengusir penjajahan.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.
Marilah kita tutup khutbah ini dengan sama-sama bermunajat doa kepada Ilahi Robbi:
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف المرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين برحمتك يا أرحم الراحمين …
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ…
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ…
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا وجميع أعمالنا
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ…
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ…
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ…
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، والحمد لله رب العالمين
واَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وبركاته
Khutbah Idul Fitri 1438 H: Kekuatan Fitrah Bagi Penyelamatan Pribadi, Umat, Bangsa, dan Kemanusiaan
Reviewed by Admin
on
November 24, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: